Model flagship dari produk GPU buatan ARM untuk saat ini terdapat Galaxy S III yang menggunakan GPU quad-core Mali 400. ARM juga mengumumkan bahwa mereka telah menyiapkan 3 buah GPU yang berbasis arsitektur Midgard pada akhir tahun ini: Mali 450 untuk perangkat mid-range, T604 (quad-core) dan T658 (eight-core).

Kini ARM mengumumkan bahwa mereka telah menambahkan 3 buah varian baru dalam roster T600 yang bisa dikategorikan upgrade untuk GPU next-gen di atas: T624 (quad-core), serta T628 dan T678 yang jumlah core-nya masing-masing mampu mencapai 8 buah.

ARM menjanjikan bahwa ketiga GPU tersebut bakal mampu menghadirkan peningkatan performa paling tidak hingga 50 persen (dengan ukuran chip serta konsumsi tenaga yang sama), grafis game sekelas konsol, resolusi video yang mencapai 4K bahkan 8K, tampilan UI hingga 60fps untuk penggunaan pada ponsel, tablet dan juga smart TV.

Untuk T678 tampaknya akan dikhususkan bagi produk tablet, dimana jumlah 8 core yang dihadirkan tersebut juga dibarengi dengan peningkatan jumlah ALU (Arithmetic And Logic Unit) dalam tiap core, yang berarti bahwa GPU ini bakal 4 kali lipat lebih kuat daripada T624.

Penambahan ‘kecil’ lain yang dihadirkan ARM adalah menyisihkan sebagian kecil area silikon (sekitar 2 persen) yang didedikasikan khusus untuk menjalankan sebuah graphical compression codec baru yang dirancang oleh ARM sendiri dan diproduksi oleh Khronos sebagai sebuah open standard.

Codec tersebut dijuluki sebagai Adaptive Scalable Texture Compression (ASTC), dan fungsi utamanya adalah untuk menghentikan ‘fragmentation of standards’ yang banyak dihadapi oleh para developer aplikasi dan game. Untuk saat ini, seorang developer umumnya harus memilih sejumlah codec berbeda untuk bisa mencapai berbagai tingkatan yang berbeda dari kompresi tekstur pada berbagai platform: misalnya, mereka mungkin memilih codec 8-bit per-pixel untuk platform desktop dan memilih codec 4-bit per-pixel secara terpisah untuk platform mobile.

ARM mengklaim bahwa ASTC akan mengakhiri masalah tersebut, dengan adanya dukungan untuk berbagai macam tekstur, standar warna, juga bit-rate, dan pada akhirnya akan mampu menjadi sebuah standar baru.